468*600

Rem Mobil | Fungsi | Jenis | Komponen | Kekurangan Dan Kelebihan Rem Cakram

Rem Mobil | Fungsi | Jenis | Komponen | Kekurangan Dan Kelebihan Rem CakramSaat membeli mobil bekas, Sahabat wajib melakukan pengecekan. Mulai dari ruang mesin, kaki-kaki, ban, dan langkah berikutnya adalah memastikan rem benar-benar bekerja dengan baik.

Perlu diingat, rem adalah komponen vital dalam mobil. Kalau tidak bekerja dengan baik, akibat yang ditimbulkan bisa sangat fatal.

Karena itu, cari tahu apakah rem mobil Sahabat dalam keadaan baik.

Rem Mobil

Membeli mobil seken memang bisa jadi solusi untuk yang punya bujet rendah, tetapi ingin mendapatkan mobil berkualitas baik.

Daripada menunggu ada dana untuk beli yang baru, mendapatkan mobil lama adalah pilihan menarik. Apalagi kalau tahu bagaimana cara memilih mobil bekas yang tepat.

Rem Mobil

Fungsi Rem Mobil

Sebelum jauh membahas tentang jenis rem mobil, ada baiknya Sahabat mengetahui terlebih dahulu manfaat sebenarnya rem pada mobil.

Pasti banyak dari Sahabat yang berfikir kalau rem adalah untuk memberhentikan mobil. Saat kaget dan panik, pasti banyak dari Sahabat Garasi secara spontan menginjak rem penuh. Padahal hal ini sangat tak dianjurkan.

Tindakan tersebut dianggap bisa mengurangi daya cengkeram ban ke aspal. Hal itu karena banyak yang berpikir salah dengan sistem pengereman, yakni beranggapan untuk menghentikan laju kendaraan.

Fungsi utama rem mobil adalah untuk mengurangi kecepatan, bukan untuk menghentikan kendaraan

Jenis Rem Mobil

Bila sudah mengetahui manfaat rem, sekarang perlu tahu jenis dari rem. Jangan sampai tidak tahu apa sebenarnya sistem rem mobil yang ada pada kendaraan anda.

  1. Model tuas tarik
  2. Tuas dongkrak
  3. Rem parkir model pedal
  4. Parkir elektrik

Komponen Rem Cakram Mobil

Rem cakram adalah salah satu jenis rem yang umum digunakan pada kendaraan bermotor, termasuk mobil. Fungsi utamanya sudah jelas, yaitu mengurangi laju mobil.

Rem jenis ini lebih muktahir dari komponen rem tromol atau rem drum. Jika dibandingkan, rem cakram cenderung lebih unggul karena mampu memperpendek jarak pengereman.

Keunggulan tersebut didapat karena rem cakram pada mobil tersusun atas beberapa komponen yang kompleks.

Komponen-komponen tersebut bekerja dalam sebuah mekanisme khusus sehingga mampu membuat jarak pengereman menjadi lebih pendek.

  • Kaliper

Komponen rem cakram mobil yang pertama adalah kaliper. Kaliper rem adalah salah satu bagian vital rem cakram dan menjadi perbedaan rem tromol dan rem cakram.

Fungsinya menghimpit kampas rem pada piringan cakram sekaligus menopang kampas dan piston rem.

Komponen ini bekerja dengan bantuan tekanan hidrolik dari minyak rem yang masuk melalui selang rem. Ada dua jenis kaliper yang sering digunakan pada mobil, yaitu:

  • Floating caliper

Terletak pada brake support, floating caliper dapat bergerak ke kanan dan ke kiri. Fungsinya masih sama, untuk menekan kampas rem. Satu sisi floating caliper dilengkapi sebuah piston rem.

Saat bekerja, sisi yang memiliki piston akan bergerak menekan kampas rem. Sedangkan sisi lainnya menekan kampas rem dari sudut yang berbeda.

  • Fixed caliper

Fixed caliper juga terletak pada brake support. Bedanya, kaliper jenis ini menyatu dengan brake support sehingga tidak dapat bergerak seperti floating caliper.

Tugas menekan kampas rem hanya dilakukan oleh sisi yang memiliki piston rem.

  • Kaliper bracket (Caliper bracket)

Inilah komponen rem cakram mobil yang menjadi dudukan kaliper. Fungsi caliper bracket adalah menahan kaliper agar tetap berada pada tempatnya. Komponen ini terhubung langsung dengan steering knuckle.

  • Piston brake

Calliper tidak akan dapat bekerja sempurna tanpa adanya piston brake. Komponen rem cakram mobil inilah yang bertugas menekan kampas rem atau brake ke piringan cakram.

Letaknya berada di dalam calliper dengan bentuk serupa tabung. Salah satu ujung piston brake membentuk lekukan untuk menyimpan karet pelindung debu.

  • Seal piston

Piston brake terdiri atas beberapa bagian. Salah satu bagian krusialnya adalah seal piston. Fungsinya adalah menarik piston kembali ke tempat semula setelah proses pengereman.

Seal piston juga bertugas menutup aliran minyak dari mekanisme hidrolik yang terjadi saat pedal rem diinjak.

  • Selang hidrolik

Selang hidrolik memiliki fungsi untuk menyalurkan minyak rem ke calliper rem. Cara kerjanya adalah dengan memanfaatkan tekanan hidrolik yang berasal dari pedal rem.

Saat mobil melaju, tekanan yang terjadi di dalam selang hidrolik sangat fluktuatif. Agar minyak tidak bocor, maka selang hidrolik dibuat dengan material yang mampu menahan tekanan, seperti baja.

  • Kampas rem

AutoFamily tentu sudah sering mendengar tentang komponen rem cakram mobil yang satu ini. Kampas rem (brake pad) bertugas menekan piringan cakram.

Dengan begitu, piringan cakram akan menghasilkan daya gesek yang menghentikan putaran cakram.

Mengingat fungsinya amat penting, maka sebaiknya AutoFamily selalu memilih kampas rem yang berkualitas.

Material penyusun kampas sendiri bermacam-macam. Ada yang terbuat dari keramik, asbes, sinter, hingga semi metal.

Pilihlah bahan yang memiliki ketahanan panas paling baik. Anda juga sebaiknya menggunakan kampas rem sesuai dengan merek dan tipe mobil.

  • Piringan cakram

Piringan cakram (disc brake) terletak di dekat poros roda mobil. Saat bekerja, komponen ini akan berputar searah dengan putaran roda.

Tugas piringan cakram adalah menerima tekanan dari kampas rem. Setelah menerima tekanan dari kampas, piringan cakram akan meneruskannya pada poros roda hingga akhirnya putaran roda berhenti.

Umumnya, piringan cakram terbuat dari material besi cor. Namun, pada beberapa jenis mobil, piringan cakram terbuat dari material komposit matriks atau karbon.

Biasanya material ini digunakan pada piringan cakram untuk mobil sport berkecepatan tinggi.

Material komposit dipilih karena mampu melepas panas lebih cepat daripada besi cor. Ada dua tipe piringan cakram yang sering digunakan, yaitu:

Rem Mobil

    • Solid disc

Seperti namanya, piringan ini memiliki bentuk yang solid dengan tingkat ketebalan tinggi. Dengan permukaan yang tidak berongga, solid disc memiliki daya cengkeram yang kuat.

    • Ventilated disc

Berbeda dari solid disc yang permukaannya solid, piringan ini justru memiliki “ventilasi” berupa rongga-rongga kecil. Fungsinya agar panas yang timbul akibat proses pengereman bisa segera lepas.

  • Master silinder

Kinerja sebuah rem cakram ditentukan oleh komponen satu ini. Master silinder berfungsi mengubah tekanan dari pedal rem menjadi tekanan hidrolik pada minyak rem. Berikut adalah beberapa jenis master silinder:

    • Tipe tandem

Disebut tandem karena master silinder jenis ini memiliki dua outlet hose serta piston yang juga berjumlah dua buah. Jika salah satu piston mengalami gangguan, piston satunya akan mengambil alih. Dengan begitu, pengereman pun bisa tetap terjadi.

    • Tipe tunggal

Untuk tipe tunggal, jumlah outlet hose serta piston hanya satu. Satu master silinder bertugas mengatur laju empat roda mobil sekaligus.

  • Minyak rem

Komponen inilah yang menggerakkan rem cakram. Dengan adanya minyak rem (brake fluid), maka mekanisme hidrolik dapat terjadi.

Minyak rem menyalurkan tenaga gerak dari pedal rem ke calliper hingga akhirnya kampas rem dapat menekan piringan cakram dan menghentikan laju roda mobil.

Ada beberapa jenis minyak rem sesuai dengan titik didihnya. Biasanya, indikator titik didih ini dapat dikenali dari kode DOT (Department of Transportation) yang diikuti angka tertentu.

Semakin besar angka yang tercantum, maka semakin tinggi pula titik didihnya. Misalnya, DOT3 memiliki titik didih 205 °C dan DOT4 titik didihnya 230 °C.

Gunakan hanya minyak rem yang sesuai dengan spesifikasi mobil Anda.

  • Tangki minyak rem

Tangki minyak rem (oil reservoir) berfungsi untuk menampung cadangan minyak rem. Letaknya menyatu dengan master silinder.

Komponen rem cakram mobil yang satu ini dilengkapi dengan sebuah sensor. Sensor tersebut bertugas untuk mendeteksi volume minyak rem.

  • Booster

Booster adalah komponen rem cakram mobil yang bertugas untuk meringankan sekaligus melipatgandakan daya pengereman.

Komponen ini terbuat dari selaput tipis yang tersambung langsung dengan intake manifold dan master silinder.

Jika intake manifold dalam kondisi vakum, bagian yang terhubung dengan master silinder akan menarik pedal rem tanpa pengereman total.

Jadi, saat harus menginjak pedal rem, AutoFamily tidak harus mengeluarkan tenaga ekstra. Dengan bantuan booster ini, pedal rem pun terasa lebih ringan saat diinjak.

  • Pedal rem

Komponen rem cakram mobil yang terakhir adalah pedal rem. Pedal rem bekerja layaknya sebuah “saklar” dalam sistem pengereman.

Komponen inilah yang mengaktifkan atau mematikan pengereman. Saat pedal rem diinjak, timbul gaya tekan yang kemudian menghasilkan mekanisme hidrolik dan menggerakkan minyak rem.

Komponen rem cakram mobil ternyata begitu kompleks dan rumit. Tanpa adanya komponen-komponen di atas, sistem pengereman mobil Anda tidak akan bekerja optimal.

Untuk itu, jaga selalu sistem pengereman mobil kesayangan Anda dengan layanan bengkel pilihan anda.

Kelebihan Rem Cakram

Berikut Ini Merupakan Kelebihan Rem Cakram Yang Wajib Diketahui.

  1. Pendinginan Sistem Rem Lebih Baik

Gesekan yang terjadi pada sebuah rem memang bisa menyebabkan panas dan hal ini akan membuat sistem pengereman pada mobil menjadi terganggu.

Namun rem cakram memiliki konstruksi yang terbuka dan hal ini akan membuat panas yang dihasilkan dilepaskan secara langsung ke udara yang langsung mengalir di sekitar rem.

Pada dasarnya, suhu pada rem cakram lebih stabil, karena pada saat mobil sedang melaju dan bergerak, maka proses pendinginan rem akan bekerja.

  1. Tidak Menimbulkan Bunyi Ketika Pengereman

Secara umum, bunyi yang terjadi saat proses pengereman biasanya ditimbulkan dari adanya brake pads yang mengeras.

Dengan brake pads yang mengeras, maka bisa menimbulkan kualitas brake pads menjadi kurang baik dan hal ini juga bisa timbul akibat adanya faktor panas.

Pada saat brake pads terkena panas yang terlalu berlebihan secara terus menerus, maka kondisi brake pads akan menjadi mengeras dan ketika brake pads mengeras, maka teksturnya akan berubah menyerupai sebuah logam.

Pada saat membentuk seperti logam, mobil yang di rem akan menimbulkan bunyi.

  1. Perawatan Mudah

Komponen yang dipakai dalam sistem pengereman rem cakram adalah brake pads dan pada rem tromol adalah brake shoes.

Pada dasarnya, brake pads biasanya terpasang pada braket rem dengan posisi yang terbuka. sedangkan brake shoes biasanya berada di dalam drum.

Untuk merawat rem cakram lebih mudah dibandingkan dengan perawatan rem tromol. Ketika Anda ingin mengganti brake pads, maka hanya perlu membuka satu buah baut kaliper saja dan dengan membuka satu baut brake pads akan langsung terbuka atau terlepas.

Untuk membuka drum brake, tentu anda harus melepaskan drum kemudian baru bisa melepaskan brake shoes dengan menggunakan alat tertentu.

  1. Gaya Pengereman Konstan Meski Terkena Air

Ketika menggunakan mobil melewati genangan air, maka bagian piringan akan langsung terkena air.

Meski langsung terkena air, namun gaya pengereman tidak akan berubah dan hal ini disebabkan karena air yang berada di piringan akan langsung terlempar ke bagian luar, karena adanya gaya sentrifugal dari putaran cakram.

Beda halnya dengan sistem kerja dari rem tromol, karena air yang masuk ke bagian tromol akan membuat sistem pengereman atau gaya pengereman menurun.

Air yang masuk ke dalam tromol akan lebih sulit untuk keluar dan hal ini akan membuat sistem pengereman terganggu.

  1. Meratanya Tekanan Pengereman di Semua Brake Pads

Pada dasarnya, rem cakram tidak akan mengalami penambahan gaya pengereman dan hal ini akan membuat pengereman menjadi merata, sehingga tidak akan ada salah satu roda yang gaya pengeremannya lebih besar.

Kondisi ini membuat roda mobil tidak akan tertarik ke salah satu arah, baik itu kiri atau kanan pada saat proses pengereman.

Rem Mobil

Kekurangan Rem Cakram

Kekurangan Rem Cakram Yang Wajib Anda Ketahui.

  1. Rem Cakram Tidak Kuat Menahan Beban Berat

Brake pads memang memiliki luas yang terbatas dan hal ini membuat media yang bergesekan juga terbatas. Kondisi ini membuat daya pengereman menjadi terbatas.

Dengan keterbatasan yang dialami, maka pengereman tidak akan menopang berat beban yang besar.

Rem cakram memerlukan gaya pengereman yang besar, apabila ingin menghasilkan pengereman yang lebih baik dan berkualitas.

Hal ini menjadi salah satu alasan mengapa mobil dengan berat beban yang tinggi menggunakan disc brake dalam sistem pengeremannya.

  1. Memerlukan Tambahan Komponen untuk Memperbesar Gaya

Ketika rem cakram membutuhkan gaya pengereman yang lebih besar, maka perlu ditambahkan komponen booster rem. Dengan adanya komponen booster rem, maka mobil bisa mengerem dengan kekuatan yang besar.

Pada dasarnya, booster rem berguna untuk menambah gaya pengereman, sehingga akan sangat meringankan bagi para pengendara yang melakukan penekanan pada pedal rem.

  1. Wheel Rims Lebih Mudah Kotor

Rem cakram memang bisa menyebabkan rims lebih gampang kotor atau berdebu, hal ini disebabkan karena konstruksi rem cakram yang terbuka dan kondisi ini akan membuat debu yang berasal dari brake pads melekat pada bagian wheel rims.

Bagi pengemudi pemula dan baru memiliki mobil, maka harus rutin membersihkan wheel rims supaya penampilan mobil tetap keren.

Prinsip Dan Cara Kerja Rem Mobil

Komponen rem pasti tidak akan luput dari segala macam kendaraan. Rem sendiri memiliki fungsi untuk mengurangi laju atau kecepatan kendaraan.

Untuk mengatur laju kendaraan, prinsip kerja dari rem mobil adalah terjadinya gesekan pada jalan dan ban, Proses ini cukup kompleks.

  1. Terjadinya Gesekan Dan Pemindahan Gravitasi Mobil

Secara umum, prinsip kerja pada elemen rem didasari atas gesekan ban dan permukaan jalan. Rem yang digunakan akan menambah beban pada ban dan akhirnya gesekan akan membantu mengurangi laju kendaraan.

Gesekan ini terjadi karena posisi ban berhenti berputar dan statis, sehingga memberi efek gesek pada dua permukaan.

Anda bisa mengamati hal tersebut dengan suara decitan yang kerap terdengar saat mengerem. Dalam proses pengereman ini, titik pusat gravitasi kendaraan akan berpindah sesuai dengan rem yang aktif.

Umumnya, pengereman akan dimulai dengan rem depan kemudian disusul dengan roda belakang.

  1. Perubahan Energi Kinetik Menjadi Panas

Prinsip kerja dari rem mobil adalah karena perubahan energi kinetik ke energi panas. Saat rem diaktifkan, kendaraan tidak akan bisa berhenti secara langsung.

Saat mesin mobil sudah dibebaskan dengan pemindahan daya kinetik, namun kendaraan cenderung akan tetap berjalan. Hal tersebut terjadi karena mesin tidak benar benar kehilangan daya gerak.

Jika diperhatikan, hal tersebut terjadi karena dapur pacu berjalan dengan prinsip pengubahan gaya panas menjadi gaya kinetik.

Sedangkan break system menggunakan prinsip keterbalikan. Di sini, pengereman justru menggunakan energi gerak untuk dijadikan gaya panas sebagai cara mengurangi kecepatan laju kendaraan.

Seperti yang telah disampaikan pada point sebelumnya, gaya gesek terjadi karena ban mobil terhenti dan bertemu dengan aspal jalan.

Ban yang berhenti ini disebabkan oleh pertemuan sepatu rem dan brake drum atau tromol. Prinsip kerja dari rem mobil adalah tenaga gerak putar roda yang berubah karena gesekan akan di-convert menjadi tenaga panas.

Kemudian, tenaga panas tersebut akan dibuang langsung ke udara luar. Jika Anda masih bingung, sebenarnya prinsip pertama dan kedua ini berkesinambungan.

Gesekan dari sepatu rem dan tromol akan memaksa ban untuk berhenti seketika. Kemudian gesekan permukaan ban yang terhenti dan aspal akan mengurangi laju mobil.

  1. Prinsip Tuas Pada Pedal Rem Dengan Tekanan Hidrolik

Kedua proses dan prinsip tersebut tidak jauh dari pengoperasian pedal rem. Saat pedal ditekan, master cylinder akan mengubah tekanan yang diberikan menjadi hidrolik.

Pedal rem sendiri memiliki prinsip tuas yang mana mengubah tekanan pedal yang kecil menjadi lebih besar tepat di master cylinder.

Tekanan ini akan menyalur ke wheel cylinder atau Brake caliper yang ada di tromol mobil. Dengan hukum pascal, tekanan tersebut akan mengaktifkan disc pad rem atau kanvas rem untuk mengurangi putaran ban.

Jadi prinsip kerja dari rem mobil adalah berkaitan dengan tekanan hidraulik, gaya gesek, dan gaya panas.

Bisa disimpulkan bahwa prinsip dari komponen rem terjadi sangat kompleks. Gesekan antara ban dan jalan akan memindahkan gravitasi mobil.

Kemudian sistem juga berjalan karena perubahan energi kinetik ke panas. Sedangkan master silinder mengubah prinsip tuas pedal rem menjadi hidrolik untuk mengurangi kecepatan.

Penyebab Rem Mobil Bunyi

Demi mengatasi rem mobil bunyi saat diinjak, sebaiknya Anda juga harus mengetahui terlebih dahulu penyebabnya berikut ini agar perjalanan semakin aman dan nyaman.

  1. Kampas Rem Mobil Habis

Penyebab pertama rem mobil bunyi yakni kehabisan kampas rem. Semakin sering Anda menggunakan mobil, tentunya kampas rem akan semakin tipis sehingga cepat habis.

Jika mengalami hal ini, maka kampas rem akan bergesekan secara langsung dengan disk brake kendaraan Anda, dan membuat daya pengereman berkurang yang menimbulkan bunyi.

Hal yang harus Anda lakukan jika kampas rem mobil bunyi sebaiknya segera menggantinya dengan yang baru.

  1. Kampas Rem Kurang Berkualitas

Jika tadi penyebabnya karena kampas rem mobil habis, ternyata menggunakan rem yang kurang berkualitas pun mampu menimbulkan bunyi saat rem diinjak.

Karena ada banyak sekali merek rem kampas yang beredar di pasaran, tak jarang para pengguna mobil pun yang asal memilih sehingga mendapatkan kampas rem yang kurang berkualitas.

Sebaiknya beli kampas rem original di bengkel resmi dengan kualitas baik sesuai dengan standar kendaraan Anda.

  1. Sistem Rem Mobil Macet

Selain kampas rem habis, penyebab lainnya yakni sistem rem mobil macet. Biasanya, hal ini disebabkan oleh piston rem yang mengalami kerusakan dan membuatnya tidak bisa bergerak dengan baik.

Selain itu, nantinya mobil akan terasa berat saat dikendarai meskipun pedal sudah dilepas, dikarenakan piston yang tidak bisa kembali ke posisi semulanya.

  1. Rem Mobil Anda Kotor

Jika mengeluarkan bunyi saat diinjak bisa juga dikarenakan rem mobil Anda yang kotor. Semakin sering digunakan, peluang rem mobil menjadi kotor pun semakin besar, terlebih ketika saat hujan melanda.

Pasalnya, jalanan yang basah membuat debu dan kotoran mengeras, kemudian membentuk lapisan tipis yang akan melekat pada permukaan kampas rem dan cakram kendaraan Anda yang akan menimbulkan efek rem mobil bunyi ketika diinjak.

Sebaiknya selalu rutin membersihkan mobil, apalagi kalau sedang hujan.

  1. Rem Cakram dan Tromol Tidak Rata

Tak hanya 4 di atas saja, masalah rem mobil lainnya yakni cakram dan tromol yang tidak rata. Hal ini disebabkan karena kampas rem yang tidak pernah diganti.

Tidak hanya menimbulkan bunyi saja, nantinya jika dibiarkan pun akan membuat mobil Anda menjadi bergetar ketika melakukan pengereman. Untuk menghentikan bunyi ini, tentunya Anda harus mengganti rem cakram dan tromol dengan yang baru.

  1. Rem Kekurangan Pelumas

Pedal rem yang kekurangan pelumas, tentu akan menimbulkan rem mobil bunyi ketika diinjak.

Engsel yang ada pada bagian rem harus rutin Anda lumasi agar tidak menimbulkan bunyi decitan ketika sedang dikendarai dan sebaiknya selalu lakukan perawatan secara rutin untuk menghindari hal tersebut.

  1. Rem Mobil Terkena Tetesan Oli

Masalah rem mobil bunyi ketika diinjak lainnya mungkin saja terkena tetesan oli. Adanya tetesan oli pada bagian rem cakram dan kanvas rem mampu membuat bagian ini menjadi licin sehingga menimbulkan bunyi pada saat melakukan pengereman.

Demi mengatasi hal tersebut, Anda harus mengecek kembali apakah terjadi kebocoran oli atau tidak. Selain menimbulkan masalah saat mobil direm, kebocoran oli juga bisa mengurangi performa mesin mobil Anda.

  1. Terkena Percikan Air

Meskipun terdengar sepele, nyatanya terkena percikan air pada piringan cakram bisa menjadi salah satu penyebab rem mobil bunyi ketika diinjak.

Tapi, tak perlu khawatir karena seiring kendaraan Anda berjalan nantinya suara ini pun akan hilang dengan sendirinya ketika air yang menempel di rem telah mengering.

Perawatan Rem Mobil

Rem mobil sendiri memiliki berbagai jenis, seperti rem hidrolik, rem cakram, rem tromol, dan juga rem ABS (anti-lock braking system).

Memang melakukan perawatan komponen rem ini cukup sulit karena hanya bisa diketahui dengan melakukan pengereman di mana kondisi fisiknya tidak dapat dilihat langsung dari luar.

Tapi paling tidak Anda harus mengetahui gejala ketika rem menunjukkan tanda-tanda bermasalah, misalnya rem mobil berbunyi, rem mobil bau hangus dan rem mobil bergetar.

Ketika Anda menginjak pedal rem dan terasa seperti ada getaran ataupun berbunyi, itu artinya terdapat permukaan yang tidak rata pada piringan rem atau kondisi kampas rem yang sudah mulai aus.

Periksa piringan cakram dan kampas rem

Bagi kendaraan Mitsubishi, setiap perawatan berkala akan dilakukan pemeriksaan kondisi system rem kendaran setiap 20.000 km sekali.

Pemeriksaan meliputi kuantitas minyak rem, kebocoran minyak rem, ketebalan dan kerataan permukaan piringan cakram, dan ketebalan kampas rem.

Jika kampas rem ditemukan sudah tipis atau habis maka harus segera diganti. JIka masih cukup tebal, maka cukup dibersihkan.

Begitupun dengan piringan cakram bisa saja mengalami keausan yang tidak merata, akibatnya ketika mengerem akan terasa getaran di pedal rem.

Kalau sudah begitu harus dicek apakah piringan masih bisa dibubut atau sudah harus diganti.

Pemeriksaan kondisi dan penggantian minyak rem

Pastikan untuk melakukan pemeriksaan kondisi minyak rem secara rutin seminggu sekali bersama dengan pemeriksaan komponen lainnya.

Anda juga sebaiknya mengikuti anjuran penggantian minyak rem setiap 40.000 km sekali dengan minyak rem yang dianjurkan oleh bengkel resmi. Jika sebelum mencapai batas jarak minimal tersebut dan minyak rem sudah habis kemunginan ada kebocoran yang harus segera diperiksakan.

Pemeriksaan rem ini sebaiknya dilakukan di bengkel resmi karena untuk memeriksanya membutuhkan peralatan yang khusus.

Untuk itu, selalu lakukan perawatan berkala di bengkel remsi pada komponen rem ini sebelum terjadinya kerusakan.

Perawatan secara rutin tetap lebih baik daripada memperbaiki saat kerusakan terjadi, apalagi untuk piranti rem yang memiliki peran vital ketika berkendara.

Rem Mobil | Fungsi | Jenis | Komponen | Kekurangan Dan Kelebihan Rem Cakram – Semoga Artikel ini menambah wawasan dan pengetahuan kita dalam merawat kendaraan kesayangan kita.

Menambah Wawasan Kita :